Kamis, 27 Mei 2021

Ulangan Harian ke-2 Semester Genap TP. 2020-2021

Mata Pelajaran           : Simulasi dan Komunikasi Digital
Guru Mata Pelajaran  : Faisal Azmi, S. Pd
Kompetensi Dasar      :

3.12. Merancang dokumen tahap pra produksi

3.13. Menganalisis produksi video, animasi dan atau musik digital

3.14. Mengevaluasi pasca produksi video, animasi dan atau musik digital

4.12. Membuat dokumen tahap pra produksi

4.13. Memproduksi video dan atau animasi dan atau musik digital

4.14. Membuat laporan hasil pasca produksi

 

Indikator Pencapaian Kompetensi :

3.12.1. Indikator Video dan Animasi, memahami alur proses pembuatan video.

4.12.1. Indikator Video dan Animasi, membuat sinopsis.

3.12.2. Indikator Video dan Animasi, membandingkan sinopsis, naskah, dan storyboard.

4.12.2. Indikator Video dan Animasi, membuat naskah.

4.12.3. Indikator Video dan Animasi, mendesain karakter.

4.12.4. Indikator Video dan Animasi, membuat storyboard

3.13.1. Indikator video dan animasi menjelaskan elemen sinopsis, naskah dan story board

4.13.1. Indikator video, mengoperasikan kamera

3.13.2. Indikator video, menelaah naskah untuk kepentingan penentuan lokasi, pemain, peralatan, wardrobe

4.13.2. indikator video dan animasi, menggunakan teknik penempatan dan pergerakan kamera

3.13.3. Indikator video menganalisis sinematografi

4.13.3. Indikator video, memanipulasi pencahayaan

4.13.4. Indikator animasi, mengoperasikan perangkat lunak animasi

4.13.5. Indikator animasi, melakukan modeling, texturing, rigging.

4.13.6. Indikator animasi, memodifikasi objek (scalling, rotating, moving)

4.13.7. Indikator musik, mengoperasikan perangkat lunak penulisan nada atau penyuntingan audio

3.14.1. Menyeleksi kesesuaian hasil produksi dengan naskah

4.14.1. memodifikasi scene/objek

3.14.2. memilih fitur yang tepat pada perangkat lunak penyunting video/animasi sesuai kebutuhan.

4.14.2. Menggabungkan video, objek animasi, dan atau musik digital

3.14.3. Menyeleksi fitur perangkat lunak rendering akhir.

4.14.3. Melakukan rendering

4.14.4. menggabungkan teks pada video

4.14.5. Membuat laporan hasil pengelolaan proyek

 

Materi Pokok :

1.       Konsep pembuatan video

2.       Teknik pembuatan sinopsis, naskah, dan storyboard

3.       Desain karakter

4.       Sinematografi dasar

5.       Penempatan dan pergerakan kamera

6.       Konsep pencahayaan

7.       Perangkat lunak animasi 3d atau penyunting audio

8.       Perangkat lunak penyunting video/animasi

9.       Teknik memotong dan menggabungkan scene

Perhatikanlah soal yang dilampirkan berikut, kerjakanlah soal tersebut pada kertas HVS, kemudian fotokan hasil pekerjaan kalian, kirimkan via wa kenomor Pak Faisal.








Rabu, 14 April 2021

Tugas Ke-4 Simulasi & Komunikasi Digital

 Jum'at, 16 April 2021 Pukul 10:00 - 12:00 WIB

Klik disini untuk mengerjakan tugas ke-4 simulasi & komunikasi digital

TAHAPAN PRODUKSI VIDEO


Tahapan berikutnya adalah melakukan olah produksi video. Dalam membuat rekaman video, tergantung dari ide atau gagasan yang diangkat, bersifat realita, drama atau simulasi. Pada dasarnya terdapat tiga kategori jenis perekaman video yang dapat disajikan oleh pencetus ide, yaitu sebagai berikut :

  1. Perekaman video yang dilakukan pada objek nyata, seperti perekaman adegan drama, sinetron dan film.
  2. Perekaman video yang menggunakan metode simulasi, misalnya foto-foto tutorial menggunakan komputer.
  3. Kombinasi perekaman video pada objek langsung dan simulasi, sebagai contoh film animasi kartun dan film aksi.
Peralatan yang diperlukan pada saat merekam video ketika adegan sedang berlangsung cukup banyak, antara lain sebagai berikut:
  1. Kamera perekam yang dapat membidik, serta merekam gerakan dan suara, seperti handycam yang biasanya dilengkapi dengan penyangga (tripod) dan kursi geser.
  2. Peralatan pendukung pencahayaan, seperti lampu penerang dan cermin pemantul cahaya.
  3. peralatan sound yang bertugas merekam suara percakapan dalam adegan. memberikan efek suara sebagai latar belakang seperti mikriofon speaker dan lainnya.
Beberapa aspek proses yang harus diatur ketika melakukan perekaman video, yaitu sebagai berikut:

1. Pengaturan fungsi white balances.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, kualitas pencahayaan pada objek bergerak perlu diatur. Posisi pengaturan white balance pada peralatan kamera harus disesuaikan dengan tekstur cahaya lokasi pengambilan gambar. Dominan warna biru sangat berpengaruh ketika berada diluar ruangan (dibawah terik panas matarahari), sedangkan efek dominan warna oranye akan muncuk ketika adegan berada didalam urangan. efek white balance akan membantu kamera secara otomatis beradaptasi dengan keadaan cuaca dan pencahayaan eksternal dilingkungan luar.


2. Teknik merekam video
Hampir semua jenis kamera digital yang beredar di pasaran saat ini sudah mengadoposi teknologi digital. selain dapat digunakan untuk mengambil gambar atau memotret juga mampu merekam video beberapa jenis kamera yang dapat digunakan, antara lain sebagai berikut.

a. Basic Camera
b. Compact Camera
c. Rugged Camera
d. Action Camera
e. 360 Degree Camera Digital
f. Web Camera
g. Bridge Camera
h. Compact System Camera
i. DSLR Camera
j. Digital Rangefinder Camera
k. DSLT Camera

Teknik pengambilan gambar untuk memperoleh hasil yang baik, perlu memperhatikan beberapa hal seperti berikut:
  1. Ketepatan, keakuratan dan konsistensi gambar. posisi kamera tidak boleh goyang dan berubah-ubah. Disinilah fungsi penyangga atau tripod menjadi penting.
  2. Pengaturan kontras warna, white balaces, fokus gambar dan exposure harus disesuaikan dengan kondisi objek yang difoto.
  3. pembesaran atau zoom harus disesuaikan dengan kapasistas lensa dan sistem kamera.
  4. sebaiknya hindari pencantuman fitur tanggal dan waktu pengambilan gambar.
  5. latar belakang lokasi pengambilan gambar juga perlu didokumentasikan.
  6. jika menggunakan fitur teknilogi kamera yang terpasang pada ponsel pintar, perhatikan tips berikut agar hasil bidikan gambar lebih maksimal:
         a. Selalu menjaga keseimbangan dan goyang atau goyah saat pengambilan gambar.
         b. Menyesuaikan konfigurasi pencahayaan agar gambar tidak blur.
         c. Diusahakan lebih dekat dengan objek agar lebih tajam resolusinya.
        d. Jika memungkinkan, tidak menggunakan fitur zooming secara digital, sebaiknya menggunakan  
            lensa.
 


Absensi Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital Kelas XI Pertemuan Ke-6

Jum'at, 16 April 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB

Klik disini untuk melakukan Absensi Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital Kelas XI Pertemuan Ke-6

Kamis, 25 Maret 2021

Tugas Ke-3 Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital

Jum'at, 26 Maret 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB


Kompetensi Dasar :

3. 13. Menganalisis produksi video, animasi dan musik digital

4. 13. Memproduksi Video atau musik digital

SINEMATOGRAFI DASAR

Sinematografi


Peralihan analog menuju digital dapat dikatakan cukup banyak berkontribusi dalam perkembangan teknologi di berbagai bidang industri. Tak terlepas pula teknologi pada bidang audio/visual, khususnya industri film. Dapat dikatakan demikian karena peralihan tersebut mampu mengubah atau bahkan melahirkan istilah-istilah yang belum pernah ada sebelumnya. Sebelumnya, istilah “sinematografi” hanya merujuk pada sebuah disiplin ilmu yang merupakan salah satu aspek yang membangun sebuah film. Namun, dewasa ini tak jarang pula kita mendengar istilah tersebut digunakan di luar industri film. Kerap terjadi penggunaannya pada seni dalam memproduksi sebuah video, yang sebenarnya lebih tepat jika menggunakan istilah “videografi”. Meski sama-sama merupakan istilah dalam bidang audio/visual dan terasa tipis perbedaannya, perbedaan videografi dan sinematografi sebenarnya cukup jelas. 

Sejarah

Sejak lahirnya industri film, istilah sinematografi merujuk pada sebuah disiplin ilmu yang dipelajari dan diterapkan oleh profesi sinematografer atau yang biasa disebut dengan DP/DoP (Director of Photography) dalam sebuah produksi film. Sinematografi meliputi segala elemen visual yang akan ditampilkan pada layar ketika film ditayangkan. Elemen-elemen tersebut meliputi framing, zooming, exposure, tata cahaya, komposisi, pergerakan kamera, sudut-sudut kamera, pemilihan film, pemilihan lensa, fokus, warna, penggunaan filter, dan depth of field. Sedangkan istilah videografi muncul setelah adanya medium elektronik untuk menangkap sebuah gambar bergerak yang berbasis digital yaitu kamera video, karena video yang dihasilkan memang dikhususkan untuk ditayangkan pada medium elektronik seperti untuk kepentingan tayangan televisi, internet, dan layar elektronik lainnya.

Medium

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pemilihan film yang berupa seluloid menjadi salah satu elemen dalam sinematografi. Namun, seiring dengan perkembangan digital saat ini, medium untuk menangkap gambar bergerak atau sinema tak hanya terbatas pada film seluloid atau kamera film saja. Kini telah banyak dijumpai pula sinematografer yang beralih menggunakan kamera berbasis digital, hal ini terjadi karena teknologi pada kamera film digital yang memungkinkan untuk terus berkembang. Produk akhir yang dihasilkan memang dapat dikatakan serupa dengan video yang sama-sama dihasilkan menggunakan kamera digital. Meski demikian, sinematografi tetap berdiri sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengutamakan elemen-elemen visual yang penting dalam membangun sebuah film. Medium yang sama tak serta menjadikan tujuan dalam menciptakan sebuah produk sama pula.



Teknis

Biasanya videografi mencakup tahap pascaproduksi seperti editing, dan biasa pula terjadi tahapan tersebut dikerjakan oleh orang yang sama. Seorang videografer dapat bekerja sendiri atau dalam tim, sedangkan sinematografi dipastikan membutuhkan sebuah kerja tim dikarenakan skala produksi yang berbeda. Biasanya sinematografer tak bekerja mengoperasikan kamera secara langsung, melainkan membutuhkan seorang asisten kamera pada tahap produksi. Sebenarnya, kekeliruan yang kerap terjadi dapat dikatakan pula disebabkan oleh penggunaan istilah-istilah yang sama dalam videografi dan sinematografi yang kemudian menjadi rancu.

Esensi

Videografi yang berbasis digital mengutamakan teknik mengoperasikan kamera, seni menangkap momen, dan menghasilkan video dengan kualitas baik. Namun, dengan mempertimbangkan elemen-elemen tersebut bukan berarti video yang dihasilkan ditujukan untuk kepentingan sinema atau film. Sedangkan sinematografi dapat dikatakan sebuah seni dalam menyampaikan sebuah pesan dan merepresentasikannya melalui visual. Sinematografi sendiri merupakan bentuk komunikasi visual atau bahasa kedua setelah cerita yang hendak disampaikan melalui sebuah film.


Absensi Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital Kelas XI Pertemuan Ke-5

 Jum'at, 26 Maret 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB

Klik disini untuk melakukan Absensi Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital Kelas XI Pertemuan Ke-5

Kamis, 04 Maret 2021

Ulangan Harian ke-1 Semester Genap TP. 2020-2021

Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
Guru Mata Pelajaran : Faisal Azmi, S. Pd
Kompetensi Dasar :

3.12. Merancang dokumen tahap pra produksi
4.12. Membuat dokumen tahap pra produksi

Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.12.1. Indikator Video dan Animasi, memahami alur proses pembuatan video.
3.12.2. Indikator Video dan Animasi, membandingkan sinopsis, naskah, dan storyboard.
4.12.1. Indikator Video dan Animasi, membuat sinopsis.
4.12.2. Indikator Video dan Animasi, membuat naskah.
4.12.3. Indikator Video dan Animasi, mendesain karakter.
4.12.4. Indikator Video dan Animasi, membuat storyboard
 
Materi Pokok :
1. Konsep pembuatan video
2. Teknik pembuatan sinopsis, naskah, dan storyboard
3. Desain karakter

Perhatikanlah soal yang dilampirkan berikut, kerjakanlah soal tersebut pada kertas HVS, kemudian fotokan hasil pekerjaan kalian, kirimkan via wa kenomor Pak Faisal








Absensi Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital Kelas XI Pertemuan Ke-4

Jum'at, 6 Maret 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB

Klik disini untuk melakukan absensi mata pelajaran simulasi & komunikasi digital kelas XI pertemuan ke-4

Rabu, 24 Februari 2021

Tugas Ke-2 Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital

Jum'at, 26 Februari 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB

Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar
3. 12. Merancang dokumen tahap pra produksi
3.12.1. Indikator video dan animasi, memahami alur proses pembuatan video
3.12.2. Indikator video dan animasi, membandingkan sinosis, naskah dan storyboard

4. 12. Membuat dokumen tahap pra produksi
4.12.1. Indikator video dan animasi, membuat sinopsis
4.12.2. Indikator video dan animasi, membuat naskah
4.12.3. Indikator video dan animasi, mendesain karakter
4.12.4. Indikator video dan animasi, membuat storyboard

Materi Pokok :
1. Konsep pembuatan video
2. Teknnik pembuatan sinopsis, maskah, dan storyboard
3. Desain karakter

Absensi Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital Kelas XI Pertemuan Ke-3

 Jum'at, 26 Februari 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB

Klik disini untuk melakukan absensi mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital pertemuan ke-3

Rabu, 17 Februari 2021

Tugas Ke-1 Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital

Jum'at, 18 Februari 2021

Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar

3. 12. Merancang dokumen tahap pra produksi
3.12.1. Indikator video dan animasi, memahami alur proses pembuatan video
3.12.2. Indikator video dan animasi, membandingkan sinosis, naskah dan storyboard

4. 12. Membuat dokumen tahap pra produksi
4.12.1. Indikator video dan animasi, membuat sinopsis
4.12.2. Indikator video dan animasi, membuat naskah
4.12.3. Indikator video dan animasi, mendesain karakter
4.12.4. Indikator video dan animasi, membuat storyboard

Materi Pokok :
1. Konsep pembuatan video
2. Teknnik pembuatan sinopsis, maskah, dan storyboard
3. Desain karakter

Pengertian Video dan Frame Rate


 

Absensi Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital Kelas XI Pertemuan Ke-2

 Jum'at, 18 Februari 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB

Klik disini untuk melakukan absensi mata pelajaran smulasi & komunikasi digital kelas XI Pertemuan ke-2

Rabu, 10 Februari 2021

PRA PRODUKSI VIDEO

A. VIDEO

Video adalah sebuah teknologi digital yang merupakan gabungan. kombinasi satu atau lebih gambar digital (mati) yang ditata ulang, diproses, ditransimisikan sehingga membentuk gerakan atau motion dalam waktu dan frekuensi kedepatan tertentu. Gambar-gambar yang dikombinasikan dan digerakkan dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai frame, dengan kecepatan motion gambar disebut frame rate dengan satuan fps. Biasanya ketika sebuah video diliris dan ditayangkan selalu disertai dengan file audio. 


Saat ini teknologi video dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu :

1. video Analog.

Video ini merupakan video yang teridir atas susunan gelombang kontinu dengan beragam variasi atau nilai sinyal dalam batasan maksimal dan minimal yang telah ditentukan sesuai standard. teknologi analog ini paling sering digunakan dalam melakukan siaran telvisi, meskipun sekarang sudah mulah beralih ke mode telvisi digital dengan resolusi gambar dan kualitas yang lebih baik. berikut ini adalah jenis format file pada video analog.

  • Format encoding, seperti PAL, SECAM, NTSC, composite video, component video, S-video dan RGB.
  • Format video kaset, misalnya, VERA (BBC), Ampex, U-Matic, Betacam, Betamax,

 


 2. Video Digital

Televisi digital menggunakan sinyal digital (0 dan 1) yang dapat berupa titik-titik pasti dalam sebuah interval yang merepresentasikan data digital berupa gambar bergerak dan dukungan file lain, seperti audio, teks dan lainya.Ciri utama teknologi ini adalah proses perekaman, pengolahan dan output yang dihasilkan menggunakan perangkat digital, seperti  komputer, laptop, PDA, atau ponsel pintar. berikut adalah bentuk-bentuk format file video yang dapat dijalankan pada perangkat digital seperti komputer, antara lain ASF (Advance Streaming Format/Advanced System Format), 3ivx, AVI, MJPEG, MPEG, Divx, OGM, RealVideo, RealMedia, Quicktime, WMV, Matroska, 3GP, 3G2, VOB, Flash Video, SWF, H264, DVDRip, R5, CAM DVDScr, Bluray/HD, mHD, Workprint, dan VCD.

 Visualisasi konten tayangan gambar dalam sebuah video dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut :

    • 2D atau 2 dimensi, menyoroti atau menayangkan gambar dengan dua sisi dimensi, dari sudut padang x dan y.
    • 3D atau 3 dimensi, menampilkan ilustrasi benda atau objek menggunakanpencitraan 3 dimensi atau 3 sudut pandang (X, Y, Z). Teknologi8 ini cukup populer dan paling digemari dalam dunia perfilemankarena gambar yang dihasilkan lebih detail 




 

 

 

 


Kamis, 04 Februari 2021

MERANCANG DOKUMEN TAHAP PRA-PRODUKSI

3. 12. Merancang dokumen tahap pra produksi
3.12.1. Indikator video dan animasi, memahami alur proses pembuatan video
3.12.2. Indikator video dan animasi, membandingkan sinosis, naskah dan storyboard

4. 12. Membuat dokumen tahap pra produksi
4.12.1. Indikator video dan animasi, membuat sinopsis
4.12.2. Indikator video dan animasi, membuat naskah
4.12.3. Indikator video dan animasi, mendesain karakter
4.12.4. Indikator video dan animasi, membuat storyboard

Materi Pokok :
1. Konsep pembuatan video
2. Teknnik pembuatan sinopsis, maskah, dan storyboard
3. Desain karakter

MERANCANG DOKUMEN TAHAP PRA-PRODUKSI



Metodologi yang paling umum dipakai pada proses produksi Multimedia adalah yang biasa disebuat dengan alur produksi 3 tahap. Secara umum, proses produksi multimedia dirancang dengan menjalankan 3 tahap sebagai berikut;
  1. Pra produksi / Pre-Production
Tahap pra produksi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi. Tahap ini biasanya berjalan sangat lama bahkan terkadang sampai menyita sumber daya waktu 75 % dari keseluruhan produksi. Tahap pra produksi terdiri dari beberapa langkah, antara lain:

 Proses Pre Production (Pra Produksi) Multimedia

 Pra Produksi merupakan sebuah proses tahap awal dalam membuat produk multimedia, berupa pengumpulan semua data dan elemen yang berkaitan dengan produksi. Jika dalam produksi sebuah film proses pra produksi adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shoting) film/video. Dari mulai pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi, peralatan, kostum/wardrobe dll.

Pada prinsipnya proses ini meliputi proses:

  • penuangan ide (proposal) produk,

Menentukan konsep atau ide merupakan realisasi dari pemikiran dasar dan gagasan awal yang bertujuan untuk menuangkannya ke dalam audio visual, berupa ide awal, tema yang akan diangkat. Pada tahap ini ditentukan sasaran judul, target audience, gaya yang ingin ditampilkan, keinginan dari pasar, perkiraan kebutuhan biaya, dan rencana kerja.

  • perencanaan produk,

Desain merupakan proses pengumpulan data dan fakta yang relevan, berupa image, audio, video, dan lain-lainya yang berkaitan dengan konsep/ide perancangan produksi yang akan dilakukan. Pada langkah ini ditentukan bentuk isi cerita yang ingin ditampilkan, informasi properti yang akan digunakan, gambar yang akan ditampilkan baik berupa video, animasi, maupun image, kebutuhan sound/audio, masalah-masalah teknis yang dihadapi, interaksi antara content yang akan dimunculkan, serta navigasi atau link yang akan digunakan pada produk.

  • perencanaan proses produksi,

Perencanaan produksi merupakan tahap membuat konsep kerja terhadap apa yang akan dilakukan. Dalam melaksanakan perencanaan produksi, langkah-langkah yang dilakukan adalah pembuatan storyboard content outline., perincian anggaran produksi, jadwal kerja, kebutuhan peralatan, pembentukan anggota tim yang akan bekerja, melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya.

  • penyusunan dokumentasi,

Dokumentansi merupakan sebuaha tahap pengumpulan semua jenis data, baik teks, video, image, ataupun audio. Dalam tahap dokumentasi, dilakukan juga desain produksi dan perencanaan produksi. Dokumentansi meliputi segala hal mengenai data dan

informasi keseluruhan produksi dari awal produksi hingga akhir produksi yaitu proses penggarapan proyek yang dituturkan secara lisan dan menjadi panduan seluruh proses produksi.

  • penyusunan tim,

Membentuk tim yaitu melalui pembentukan anggota tim melalui seleksi yang sesuai dengan keutuhan produksi dan diharapkan setiap anggota tim dapat bekerja secara professional sesuai dengan tugasnya masing-masing. Adapaun kebutuhan tim antara lain:

1)   Desainer;
2)   Produser
3)   Desainer teknik;
4)   Art director;
5)   Audio producer;
6)   Penulis;
7)   Editor;
8)   Grapichs artist;
9)   Cameramen;
10) Programmer;
11) Pencipta lagu (composer/soun engineer);
12) Content specialist;
13) Technical assistant;
14) Asisten produksi;
15) Rights dan researcher;
16) pengacara

  • membangun prototipe,

Membuat rancangan desain merupakan sebuah tahap bentuk dasar rancangan/ desain telah dapat diperlihatkan untuk dilakukan tes dan ditentukan layak atau tidak untuk diproduksi. Keputusan ini diambil oleh pimpinan produksi.

Selanjutnya, proyek ini harus dapat dibuktikan keasliannya dengan dibuatkan hak cipta. Tujuannya ialah agar produk mempunyai kekuatan hokum yang menyatakan produk tersebut baru dan tidak meniru atau menggunakan hak cipta orang lain.

Langkah terkahir dalam building prototype adalah melakukan brain storming, yaitu membahas rancangan desain yang telah dibuat bersama-sama dengan anggota tim dank lien guna mencari masukan dan pendapat untuk melakukan perbaikan.

  • pengurusan hak cipta

Penyempurnaan adalah sebuah proses evaluasi dari beberapa tahap sebelumnya. Ketika masuk pada bagian ini, semua tahap yang dlakukan sebelumnya harus seudah benar-benar jelas, dengan melalui kontrol dan koreksi pada tiap-tiap bagian. Diharapkan, setelah tahap ini tidak ada lagi kesalahan/kekurangan yang terjadi.

  • penandatangan kontrak dan pembiayaan

Penandatanganan kontrak dan pembiayaan merupakan tahap terakhir dari pra produksi. Pada tahap ini dilakukan penandatanganan kontrak kerja dan pembayaran biaya sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan dan pelanggan. Selanjutnya proyek ini siap untuk diproduksi.

 

Proses Kerja Pre Production Multimedia

  • Secara singkat praproduksi yaitu menentukan ide cerita kemudian mensketsakan beberapa adegan penting ke dalam bentuk naskah cerita.
  • Lalu dibuat Storyboard untuk menerjemahkan naskah menjadi cerita yg lebih mendetail. Dibuat Karakter tokoh & background awal. Lalu membuat Keyframe.
  • Test Shot, yaitu sebuah rangkaian pendek gambar yang dirender dengan full color untuk memastikan teknik pergerakan dan renderingnya.
  • Sebelum proses cells animation sendiri dimulai, dibutuhkan konsep cerita yang harus dibuat dalam bentuk narasi.

Produksi
Tahap produksi merupakan tahap implementasi pra produksi dimana semua anggota tim pengembang multimedia bekerja. secara umum tahap produksi multimedia adalah sebagai berikut :
  • Content creation (element, spesial effect, music)
  • Content processing (proofing, editing, asembly, formating, compression)
  • Integration of content and software (testing, revise, documentation)
  • Revise design(content and software)
  • Release Golden master
















Absensi Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital Kelas XI Pertemuan Ke-1

 Hari Jum'at, 5 Februari 2021

Absensi Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital Kelas XI Pertemuan Ke-1

Latihan Soal Simulasi & Komunikasi Digital Pertemuan Ke-10

Jum'at, 4 Juni 2021  Pukul 10:00-12:00 WIB Kerjakanlah latihan soal berikut dengan baik dan benar! Latihan Soal Simulasi & Komunikas...