Jum'at, 4 Juni 2021
Pukul 10:00-12:00 WIB
Kerjakanlah latihan soal berikut dengan baik dan benar!
Jum'at, 4 Juni 2021
Pukul 10:00-12:00 WIB
Kerjakanlah latihan soal berikut dengan baik dan benar!
Jum'at, 04 Juni 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB
Klik disini untuk absensi Mata Pelajaran Simulasi & Komunikasi Digital Kelas XI Pertemuan Ke-10
Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital
Guru Mata Pelajaran : Faisal Azmi, S. Pd
Kompetensi Dasar :
3.12. Merancang dokumen tahap pra produksi
3.13. Menganalisis produksi video, animasi dan atau musik digital
3.14. Mengevaluasi pasca produksi video, animasi dan atau musik digital
4.12. Membuat dokumen tahap pra produksi
4.13. Memproduksi video dan atau animasi dan atau musik digital
4.14. Membuat laporan hasil pasca produksi
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.12.1. Indikator Video dan Animasi, memahami alur proses pembuatan video.
4.12.1. Indikator Video dan Animasi, membuat sinopsis.
3.12.2. Indikator Video dan Animasi, membandingkan sinopsis, naskah, dan storyboard.
4.12.2. Indikator Video dan Animasi, membuat naskah.
4.12.3. Indikator Video dan Animasi, mendesain karakter.
4.12.4. Indikator Video dan Animasi, membuat storyboard
3.13.1. Indikator video dan animasi menjelaskan elemen sinopsis, naskah dan story board
4.13.1. Indikator video, mengoperasikan kamera
3.13.2. Indikator video, menelaah naskah untuk kepentingan penentuan lokasi, pemain, peralatan, wardrobe
4.13.2. indikator video dan animasi, menggunakan teknik penempatan dan pergerakan kamera
3.13.3. Indikator video menganalisis sinematografi
4.13.3. Indikator video, memanipulasi pencahayaan
4.13.4. Indikator animasi, mengoperasikan perangkat lunak animasi
4.13.5. Indikator animasi, melakukan modeling, texturing, rigging.
4.13.6. Indikator animasi, memodifikasi objek (scalling, rotating, moving)
4.13.7. Indikator musik, mengoperasikan perangkat lunak penulisan nada atau penyuntingan audio
3.14.1. Menyeleksi kesesuaian hasil produksi dengan naskah
4.14.1. memodifikasi scene/objek
3.14.2. memilih fitur yang tepat pada perangkat lunak penyunting video/animasi sesuai kebutuhan.
4.14.2. Menggabungkan video, objek animasi, dan atau musik digital
3.14.3. Menyeleksi fitur perangkat lunak rendering akhir.
4.14.3. Melakukan rendering
4.14.4. menggabungkan teks pada video
4.14.5. Membuat laporan hasil pengelolaan proyek
Materi Pokok :
1. Konsep pembuatan video
2. Teknik pembuatan sinopsis, naskah, dan storyboard
3. Desain karakter
4. Sinematografi dasar
5. Penempatan dan pergerakan kamera
6. Konsep pencahayaan
7. Perangkat lunak animasi 3d atau penyunting audio
8. Perangkat lunak penyunting video/animasi
9. Teknik memotong dan menggabungkan sceneJum'at, 28 Mei 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB
Jum'at, 30 April 2021 Pukul 10:00 - 12:00 WIB
Klik disini untuk mengerjakan Tugas Ke-6 Simulasi & Komunikasi Digital
Jum'at, 30 April 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB
Jum'at, 23 April 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB
Klik disini untuk absensi ke-7 mata pelajaran simulasi & komunikasi digital
Jum'at, 16 April 2021 Pukul 10:00 - 12:00 WIB
Klik disini untuk mengerjakan tugas ke-4 simulasi & komunikasi digital
Tahapan berikutnya adalah melakukan olah produksi video. Dalam membuat rekaman video, tergantung dari ide atau gagasan yang diangkat, bersifat realita, drama atau simulasi. Pada dasarnya terdapat tiga kategori jenis perekaman video yang dapat disajikan oleh pencetus ide, yaitu sebagai berikut :
Jum'at, 16 April 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB
Jum'at, 26 Maret 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB
Kompetensi Dasar :
3. 13. Menganalisis produksi video, animasi dan musik digital
4. 13. Memproduksi Video atau musik digital
Sinematografi
Sejarah
Sejak lahirnya industri film, istilah sinematografi merujuk pada sebuah disiplin ilmu yang dipelajari dan diterapkan oleh profesi sinematografer atau yang biasa disebut dengan DP/DoP (Director of Photography) dalam sebuah produksi film. Sinematografi meliputi segala elemen visual yang akan ditampilkan pada layar ketika film ditayangkan. Elemen-elemen tersebut meliputi framing, zooming, exposure, tata cahaya, komposisi, pergerakan kamera, sudut-sudut kamera, pemilihan film, pemilihan lensa, fokus, warna, penggunaan filter, dan depth of field. Sedangkan istilah videografi muncul setelah adanya medium elektronik untuk menangkap sebuah gambar bergerak yang berbasis digital yaitu kamera video, karena video yang dihasilkan memang dikhususkan untuk ditayangkan pada medium elektronik seperti untuk kepentingan tayangan televisi, internet, dan layar elektronik lainnya.
Medium
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pemilihan film yang berupa seluloid menjadi salah satu elemen dalam sinematografi. Namun, seiring dengan perkembangan digital saat ini, medium untuk menangkap gambar bergerak atau sinema tak hanya terbatas pada film seluloid atau kamera film saja. Kini telah banyak dijumpai pula sinematografer yang beralih menggunakan kamera berbasis digital, hal ini terjadi karena teknologi pada kamera film digital yang memungkinkan untuk terus berkembang. Produk akhir yang dihasilkan memang dapat dikatakan serupa dengan video yang sama-sama dihasilkan menggunakan kamera digital. Meski demikian, sinematografi tetap berdiri sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengutamakan elemen-elemen visual yang penting dalam membangun sebuah film. Medium yang sama tak serta menjadikan tujuan dalam menciptakan sebuah produk sama pula.
Teknis
Biasanya videografi mencakup tahap pascaproduksi seperti editing, dan biasa pula terjadi tahapan tersebut dikerjakan oleh orang yang sama. Seorang videografer dapat bekerja sendiri atau dalam tim, sedangkan sinematografi dipastikan membutuhkan sebuah kerja tim dikarenakan skala produksi yang berbeda. Biasanya sinematografer tak bekerja mengoperasikan kamera secara langsung, melainkan membutuhkan seorang asisten kamera pada tahap produksi. Sebenarnya, kekeliruan yang kerap terjadi dapat dikatakan pula disebabkan oleh penggunaan istilah-istilah yang sama dalam videografi dan sinematografi yang kemudian menjadi rancu.
Esensi
Videografi yang berbasis digital mengutamakan teknik mengoperasikan kamera, seni menangkap momen, dan menghasilkan video dengan kualitas baik. Namun, dengan mempertimbangkan elemen-elemen tersebut bukan berarti video yang dihasilkan ditujukan untuk kepentingan sinema atau film. Sedangkan sinematografi dapat dikatakan sebuah seni dalam menyampaikan sebuah pesan dan merepresentasikannya melalui visual. Sinematografi sendiri merupakan bentuk komunikasi visual atau bahasa kedua setelah cerita yang hendak disampaikan melalui sebuah film.
Jum'at, 26 Maret 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB
Jum'at, 6 Maret 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB
Jum'at, 26 Februari 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB
Klik disini untuk melakukan absensi mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital pertemuan ke-3
Jum'at, 18 Februari 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB
A. VIDEO
Video adalah sebuah teknologi digital yang merupakan gabungan. kombinasi satu atau lebih gambar digital (mati) yang ditata ulang, diproses, ditransimisikan sehingga membentuk gerakan atau motion dalam waktu dan frekuensi kedepatan tertentu. Gambar-gambar yang dikombinasikan dan digerakkan dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai frame, dengan kecepatan motion gambar disebut frame rate dengan satuan fps. Biasanya ketika sebuah video diliris dan ditayangkan selalu disertai dengan file audio.
1. video Analog.
Video ini merupakan video yang teridir atas susunan gelombang kontinu dengan beragam variasi atau nilai sinyal dalam batasan maksimal dan minimal yang telah ditentukan sesuai standard. teknologi analog ini paling sering digunakan dalam melakukan siaran telvisi, meskipun sekarang sudah mulah beralih ke mode telvisi digital dengan resolusi gambar dan kualitas yang lebih baik. berikut ini adalah jenis format file pada video analog.
- Format encoding, seperti PAL, SECAM, NTSC, composite video, component video, S-video dan RGB.
- Format video kaset, misalnya, VERA (BBC), Ampex, U-Matic, Betacam, Betamax,
Televisi digital menggunakan sinyal digital (0 dan 1) yang dapat berupa titik-titik pasti dalam sebuah interval yang merepresentasikan data digital berupa gambar bergerak dan dukungan file lain, seperti audio, teks dan lainya.Ciri utama teknologi ini adalah proses perekaman, pengolahan dan output yang dihasilkan menggunakan perangkat digital, seperti komputer, laptop, PDA, atau ponsel pintar. berikut adalah bentuk-bentuk format file video yang dapat dijalankan pada perangkat digital seperti komputer, antara lain ASF (Advance Streaming Format/Advanced System Format), 3ivx, AVI, MJPEG, MPEG, Divx, OGM, RealVideo, RealMedia, Quicktime, WMV, Matroska, 3GP, 3G2, VOB, Flash Video, SWF, H264, DVDRip, R5, CAM DVDScr, Bluray/HD, mHD, Workprint, dan VCD.
Visualisasi konten tayangan gambar dalam sebuah video dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut :
3. 12. Merancang dokumen tahap pra produksi
3.12.1. Indikator video dan animasi, memahami alur proses pembuatan video
3.12.2. Indikator video dan animasi, membandingkan sinosis, naskah dan storyboard
Tahap pra produksi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi. Tahap ini biasanya berjalan sangat lama bahkan terkadang sampai menyita sumber daya waktu 75 % dari keseluruhan produksi. Tahap pra produksi terdiri dari beberapa langkah, antara lain:
Proses Pre Production (Pra Produksi) Multimedia
Pra Produksi merupakan sebuah proses tahap awal dalam membuat produk multimedia, berupa pengumpulan semua data dan elemen yang berkaitan dengan produksi. Jika dalam produksi sebuah film proses pra produksi adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shoting) film/video. Dari mulai pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi, peralatan, kostum/wardrobe dll.
Pada prinsipnya proses ini meliputi proses:
- penuangan ide (proposal) produk,
Menentukan konsep atau ide merupakan realisasi dari pemikiran dasar dan gagasan awal yang bertujuan untuk menuangkannya ke dalam audio visual, berupa ide awal, tema yang akan diangkat. Pada tahap ini ditentukan sasaran judul, target audience, gaya yang ingin ditampilkan, keinginan dari pasar, perkiraan kebutuhan biaya, dan rencana kerja.
- perencanaan produk,
Desain merupakan proses pengumpulan data dan fakta yang relevan, berupa image, audio, video, dan lain-lainya yang berkaitan dengan konsep/ide perancangan produksi yang akan dilakukan. Pada langkah ini ditentukan bentuk isi cerita yang ingin ditampilkan, informasi properti yang akan digunakan, gambar yang akan ditampilkan baik berupa video, animasi, maupun image, kebutuhan sound/audio, masalah-masalah teknis yang dihadapi, interaksi antara content yang akan dimunculkan, serta navigasi atau link yang akan digunakan pada produk.
- perencanaan proses produksi,
Perencanaan produksi merupakan tahap membuat konsep kerja terhadap apa yang akan dilakukan. Dalam melaksanakan perencanaan produksi, langkah-langkah yang dilakukan adalah pembuatan storyboard content outline., perincian anggaran produksi, jadwal kerja, kebutuhan peralatan, pembentukan anggota tim yang akan bekerja, melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya.
- penyusunan dokumentasi,
Dokumentansi merupakan sebuaha tahap pengumpulan semua jenis data, baik teks, video, image, ataupun audio. Dalam tahap dokumentasi, dilakukan juga desain produksi dan perencanaan produksi. Dokumentansi meliputi segala hal mengenai data dan
informasi keseluruhan produksi dari awal produksi hingga akhir produksi yaitu proses penggarapan proyek yang dituturkan secara lisan dan menjadi panduan seluruh proses produksi.
- penyusunan tim,
Membentuk tim yaitu melalui pembentukan anggota tim melalui seleksi yang sesuai dengan keutuhan produksi dan diharapkan setiap anggota tim dapat bekerja secara professional sesuai dengan tugasnya masing-masing. Adapaun kebutuhan tim antara lain:
1) Desainer;
2) Produser
3) Desainer teknik;
4) Art director;
5) Audio producer;
6) Penulis;
7) Editor;
8) Grapichs artist;
9) Cameramen;
10) Programmer;
11) Pencipta lagu (composer/soun engineer);
12) Content specialist;
13) Technical assistant;
14) Asisten produksi;
15) Rights dan researcher;
16) pengacara
- membangun prototipe,
Membuat rancangan desain merupakan sebuah tahap bentuk dasar rancangan/ desain telah dapat diperlihatkan untuk dilakukan tes dan ditentukan layak atau tidak untuk diproduksi. Keputusan ini diambil oleh pimpinan produksi.
Selanjutnya, proyek ini harus dapat dibuktikan keasliannya dengan dibuatkan hak cipta. Tujuannya ialah agar produk mempunyai kekuatan hokum yang menyatakan produk tersebut baru dan tidak meniru atau menggunakan hak cipta orang lain.
Langkah terkahir dalam building prototype adalah melakukan brain storming, yaitu membahas rancangan desain yang telah dibuat bersama-sama dengan anggota tim dank lien guna mencari masukan dan pendapat untuk melakukan perbaikan.
- pengurusan hak cipta
Penyempurnaan adalah sebuah proses evaluasi dari beberapa tahap sebelumnya. Ketika masuk pada bagian ini, semua tahap yang dlakukan sebelumnya harus seudah benar-benar jelas, dengan melalui kontrol dan koreksi pada tiap-tiap bagian. Diharapkan, setelah tahap ini tidak ada lagi kesalahan/kekurangan yang terjadi.
- penandatangan kontrak dan pembiayaan
Penandatanganan kontrak dan pembiayaan merupakan tahap terakhir dari pra produksi. Pada tahap ini dilakukan penandatanganan kontrak kerja dan pembayaran biaya sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan dan pelanggan. Selanjutnya proyek ini siap untuk diproduksi.
Proses Kerja Pre Production Multimedia
Jum'at, 4 Juni 2021 Pukul 10:00-12:00 WIB Kerjakanlah latihan soal berikut dengan baik dan benar! Latihan Soal Simulasi & Komunikas...